A. Pengertian DHCP Server
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Server merupakan sebuah layanan di Mikrotik yang memungkinkan untuk mendistribusikan konfigurasi jaringan Ip Address. Selain Ip Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi Netmask, Default Gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server.
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.
B. Cara Kerja DHCP Server
Cara kerja DHCP Server sering juga kita kenal dengan istilah DORA (Discover, Offer, Request, Act), untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Discover : Client mencari server mana yang menyediakan layanan DHCP ServerOffer : Server membalas kepada client bahwa dia menyediakan layanan DHCP ServerRequest : Client meminta layanan dari server yang menyediakan layanan DHCP ServerAct : Server memberikan layanan DHCP Server kepada client
C. Konfigurasi
Supaya lebih memahami kita akan melakukan konfigurasi dari mulai pemberian ip address terlebih dahulu.
1. Setting ip address dengan cara klik menu Ip => Addresses
Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut, klik tanda (+) di pojok kiri atas untuk menambahkan ip address.
Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut (Address = alamat ip address yang akan digunakan, disini sebagai contoh saya menggunakan ip address 192.168.20.1/24) untuk Address wajib di isi Subnet Mask nya jika tidak maka alamat ip tersebut tidak akan terpasang dengan benar, untuk Network kita biarkan jangan di isi karena akan terisi secara otomatis nantinya, (Interface = interface yang akan dipasangkan alamat ip address, disini saya menggunakan interface ether4) jika sudah jangan lupa klik OK.
2. Selanjutnya kita setting DNS agar client bisa mengakses internet nantinya. Caranya kita klik menu Ip => DNS.
Masukan DNS pada menu Servers disini saya menggunakan DNS google yaitu 8.8.8.8 untuk Dynamic Servers akan secara otomatis terisi jika router kita menerima layanan DHCP Client dari router yang terhubung ke ISP, centang Allow Remote Requests agar client bisa menggunakan DNS yang ada pada router, setelah selesai klik OK.
3. Setelah itu kita setting firewall supaya ip private kita bisa terhubung dengan ip public (pada dasarnya ip private hanya bisa terhubung dengan ip private dan ip public hany bisa terhubung dengan ip public) maka dari itu kita harus setting firewall nya dengan cara masuk ke menu Ip => Firewall.
Klik menu NAT selanjutnya klik tanda (+) di pojok kiri atas untuk menambahkan settingan.
Pada menu General isi Chain : srcnat (srcnat = sumber) selanjutnya isi Out.Interface : interface yang terhubung ke internet disini interface saya yang terhubung ke internet adalah ether1 maka kita masukan interfacenya ether1.
Setelah mengisi di menu General selanjutnya pindah ke menu Action, pada pilihan Action kita pilih masquerade (masquerade = berfungsi untuk menyamarkan ip private agar bisa saling terhubung dengan ip public begitupun sebaliknya) setelah selesai klik OK.
4. Setelah itu agar router kita bisa mengakses internet, kita setting routes terlebih dahulu dengan cara masuk ke Ip => Routes
Muncul tampilan seperti berikut, pada menu routes klik tanda (+) di pojok kiri atas untuk menambahkan ip gateway router yang terhubung ke ISP.
Pada menu General kita hanya menambahkan di bagian Gateway saja yaitu ip address dari router yang terhubung dengan router kita yang sudah terhubungan dengan ISP disini ip yang digunakannya yaitu 192.168.100.1 (tanpa Subnet Mask) setelah itu klik OK.
5. Setelah selesai selanjutnya kita buat DHCP Server dengan masuk ke menu Ip => DHCP Server.
Pada menu DHCP klik pilihan DHCP Setup.
Pada pilihan DHCP Server Interface, kita pilih interface yang akan dijadikan sebagai layanan DHCP Server, disini saya masukan ether4 yang sudah kita setting pada pembuatan ip address sebelumnya, setelah itu tekan Next.
Pada DHCP Address Space secara default akan terisi ip Network dari ether4 yang tadi kita buat yaitu 192.168.20.0/24 (sertakan Subnet Mask nya), selanjutnya tekan Next.
Pada Gateway for DHCP Network kita masukan ip address dari ether4 yaitu 192.168.20.1 (tanpa Subnet Mask), setelah itu Next.
Setelah itu tentukan rang ip yang akan diberikan ke client yang menerima layanan DHCP Server, secara default akan terisi sesuai dengan Subnet Mask dari ip address yang kita buat tadi, karena kita membuat ip address dengan Subnet Mask /24 maka rang ip secara default akan terisi 192.168.20.2-192.168.20.254. kita bisa mengubahnya asalkan dengan rang ip yang valid, setelah itu Next.
Setelah itu akan muncul Lease Time, yaitu waktu refresh dari layanan DHCP Server, kita simpan secara default saja, setelah itu Next.
Jika muncul Setup has completed successfully, itu tandanya konfigurasi kita telah selesai, klik OK.
D. Pengujian
Setelah itu kita lakukan pengujian apakah konfigurasi yang kita buat berfungsi dengan baik atau tidak, disini saya menggunakan windows sebagai client nya maka kita masuk ke menu Contol Panel => Network and Internet => Network Connections, lalu klik 2x pada interface Ethernet maka muncul tampilan seperti berikut, kita pilih Internet Protocol Version 4 lalu klik OK.
Selanjutnya pastikan kita memilih Obtain an IP address automatically dan Obtain DNS server address automatically untuk menerima layanan DHCP server, jika sudah tekan Ok.
Setelah selesai kita masuk ke CMD dengan cara menekan Windows+R ketikan CMD atau dalam pencarian kita ketikan Command prompt lalu Enter, kemudian kita masukan perintan ipconfig /release kemudian tekan Enter untuk merefresh ip address seperti berikut.
Maka akan muncul tampilan seperti berikut, disini kita bisa melihat bahwa untuk Ethernet adapter masih belum memiliki ip address.
Untuk meminta layanan DHCP Server kita masukan perintah ipconfig/renew kemudian tekan Enter seperti dibawah ini.
Maka akan muncul tampilan seperti berikut, disini kita bisa melihat Ethernet adapter sudah mendapatkan layanan DHCP Server yaitu Ip Address,Subnet Mask,dan juga Default Gateway yang sudah kita buat sebelumnya di router Mikrotik.
Setelah itu kita lakukan pengujian koneksi internetnya dengan memasukan perintah ping google.com, jika muncul seperti pada gambar dibawah, itu tandanya client sudah terhubung ke internet.
Sekian konfigurasi DHCP Server pada router Mikrotik yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca, Terima Kasih atas kunjungannya:)
Komentar
Posting Komentar